0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

Makalah UGM

Diunggah oleh

Yogi Chanel
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

Makalah UGM

Diunggah oleh

Yogi Chanel
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

KARYA ILMIAH

STUDY WAWASAN KEBANGSAAN YOGYAKARTA


Disusun unuk memenuhi salah satu tugas
Guru mapel : Desti Fatmawati,s.pd
Nip : 19830142022212022

Disusun Oleh :
SEFTIAN RAYHAN PUTRA RUSDINI

SMA NEGERI 2 CIAMIS


Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.2 Ciamis
DAFTAR ISI

Hal
Daftar Isi.........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pembahasan ................................................................................................ 3
1. Universitas Gadjah Mada ........................................................................ 3
2. Candi Prambanan .................................................................................... 8
3. Malioboro ............................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi wawasan kebangsaan merupakan suatu kegiatan pembelajaran berupa
kunjungan ke objek tertentu diluar lingkungan sekolah yang bertujuan untuk mencapai
tujuan intruksional tertentu. Siswa diajak melihat langsung objek yang akan dipelajari,
mengembangkan pemikiran dan merangsang kreatifitas karena siswa menyaksikan dan
membuktikan sendiri fenomena yang terjadi. Melalui penggalian sumber belajar yang ada
di lingkungan, secara tidak langsung guru telah mendekatkan siswa dengan lingkungan.
Kegiatan pembelajaran seperti ini termasuk cara mencerdaskan, mendewasakan dan
membebaskan siswa dalam mengembangkan pemikiran, menambah pengalaman mengajar,
menimbulkan rasa peduli dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Studi
wawasan kebangsaan adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan tiap tahunnya oleh
SMA Negeri 2 Ciamis. Kunjungan ini dilaksanakan pada Oktober 2023. Adapun tujuan
kunjungannya yaitu Kota Yogyakarta. Berkaitan dengan kegiatan studi wawasan
kebangsaan ini, kami diberi tugas untuk membuat sebuah laporan dalam bentuk karya
ilmiah mengenai yang dikunjungi di Kota Yogyakarta, yang diantaranya adalah
Universitas Gadjah Mada, Candi Prambanan, dan Malioboro.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam karya
ilmiah ini adalah:
1. Pengetahuan apa saja yang didapatkan di Universitas Gadjah Mada?
2. Pengetahuan apa saja yang didapatkan di Candi Prambanan?
3. Pengetahuan apa saja yang didapatkan di Malioboro?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Sebagai wawasan untuk menambah informasi serta ilmu pengetahuan.
2. Mengatahui beberapa hal yang ada di Universitas Gadjah Mada.

1
3. Untuk menambah pengetahuan tentang Candi Prambanan.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang Malioboro.

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pembahasan
1. Universitas Gadjah Mada
A. Sejarah Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada lahir dari kancah perjuangan revolusi
kemerdekaan bangsa Indonesia. Didirikan pada periode awal kemerdekaan,
UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.

Berdiri dengan nama “Universitas Negeri Gadjah Mada”, perguruan


tinggi ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih
dulu didirikan, di antaranya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah
Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai
Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian
Praklinis di Klaten, yang disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 23
Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi
Universiteit.
Meski Peraturan Pemerintah yang menjadi pijakan berdirinya UGM
tertanggal 16 Desember 1949, tanggal 19 Desember menjadi tanggal yang
diperingati sebagai hari ulang tahun UGM karena lekat dengan peristiwa
bersejarah bagi Bangsa Indonesia.
Nama Gadjah Mada juga memiliki makna tersendiri, mengandung semangat serta teladan
Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil mempersatukan nusantara. Teladan ini
diterjemahkan ke dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas
perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat
kebudayaan, pada awal pendiriannya, UGM memiliki 6 fakultas, yaitu Fakultas
Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas
Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan. Kegiatan perkuliahan masa itu dilakukan di
Sitinggil dan Pagelaran, dengan memanfaatkan ruangan-ruangan kamar dan fasilitas di
lingkungan Kraton Yogyakarta.
Baru pada tahun 1951 pembangunan fisik kampus bulaksumur
dimulai, dan memasuki decade 1960-an UGM sudah memiliki berbagai
3
fasilitas seperti rumah sakit, pemancar radio, serta sarana lain yang
mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa juga untuk melayani
kepentingan masyarakat. Kini, UGM memiliki 18 Fakultas, satu Sekolah
Pascasarjana, serta satu Sekolah Vokasi dengan puluhan program studi
Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki enam fakultas, sekarang telah
mempunyai 18 Fakultas dan 2 Sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah
Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program
Studi untuk S-2, S-3, dan Spesialis. Sebagian besar fakultas 4 dalam lingkungan
UGM terdiri atas beberapa departemen (dulu jurusan)/bagian dan atau program
studi. Kegiatan UGM dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat. Sebagai Rektor yang pertama ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada
saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan
Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan
Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota. Ditilik dari
sejarahnya, UGM merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai
balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten
dan Surakarta.
Pada tanggal 19 Desember 1949, lahirlah UGM dengan enam fakultas.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut
adalah:
a. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru
Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
b. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi
dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;
c. Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;

d. Fakultas Kedokteran Hewan;


e. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi
dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara,
Ekonomi dan Sosiologi;
f. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian
Sastra.
Visi dan Misi Universitas Gadjah Mada

4
Visi:
Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional
berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan
bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan
Pancasila.

Misi:
Menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi
masyarakat.

B. Fakultas di Universitas Gadjah Mada

Berikut merupakan beberapa fakultas yang ada di universitas Gajah Mada,


diantaranya :
No. Fakultas Prodi
1. Biologi Biologi
2. Ekonomika Dan Bisnis Akuntansi
Ilmu Ekonomi
Manajemen
3. Farmasi Farmasi
4. Filsafat Ilmu Filsafat
5. Geografi Geografi dan Ilmu
Lingkungan
Kartografi dan Penginderaan
Jauh
Pembangunan Wilayah
6. Hukum Ilmu Hukum
7. Ilmu Budaya Antropologi Budaya
Arkeologi
Bahasa Korea
Ilmu Sejarah
Pariwisata
Sastra Arab
Sastra Indonesia
5
Sastra Inggris
Sastra Jepang
Sastra Nusantara
Sastra Perancis
8. ISIPOL Manajemen dan Kebijakan
Publik
Ilmu Hubungan Internasional
Ilmu Komunikasi
Ilmu Pembangunan Sosial
dan Kesejahteraan
Politik dan Pemerintahan
Sosiologi
9. Kedokteran Gizi Kesehatan
Ilmu Keperawatan
Pendidikan Dokter
10. Kedokteran Gigi Pendidikan Dokter Gigi
Ilmu Keperawatan Gigi
11. Kedokteran Hewan Kedokteran Hewan
12. Kehutanan Kehutanan
13. MIPA Elektronika dan Instrumentasi
Fisika
Geofisika

6
Ilmu Komputer
Kimia
Matematika
Statistika
14. Pertanian Agronomi
Budidaya Perikanan
Ilmu Hama & Penyakit
Tumbuhan
Ilmu Tanah
Manaj. Sumber Daya
Perikanan
Mikrobiologi Pertanian
Penyuluhan & Komunikasi
Pertanian
Sos.Ek. Pertanian
(Agrobisnis)
Teknologi Hasil Perikanan
15. Eternakan Ilmu dan Industri Peternakan
16. Psikologi Psikologi
17. Teknik Arsitektur
Teknik Fisika
Perencanaan Wilayah dan
Kota
Teknik Elektro
Teknik Geodesi
Teknik Geologi
Teknik Industri
Teknik Kimia
Teknik Mesin
Nuklir
Teknik Sipil
Teknologi Informasi
18. Teknologi Pertanian Teknik Pertanian
Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Pangan & Hasil
7 Pertanian
2. Candi Prambanan
a. Sejarah Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang
dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti,
tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu
sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasati
Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahsa Sansekerta yang
bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di
candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan
ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya
dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter
menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah
satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik
kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai
dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan
dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang
Mataram.

Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama “Prambanan” berasal


dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul
tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan
menjalankan keselarasan jagat.
Nama lain dari Prambanan dapat berarti 5 (lima) gunung yang dalam bahasa
Khmer/Kamboja 5 (lima) adalah Pram dan banam adalah gunung (ប្រាំភ្ន ាំ). Hal ini
menggambarkan 5 puncak gunung dari Himalaya di India. Mengingat pada saat
yang sama dalam kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa pernah menjajah Khmer salama
200 tahun dan Jayawarman ke 2 yang pernah di Jawa merupakan pahlawan yang
membebaskan Khmer dari dominasi Jawa.

8
b. Letak Candi Prambanan
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambana Desa Bokoharjo,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya
Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag, persis di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik,
Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan,
Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah
adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten Jawa Tengah.

sumber: Google Maps Candi Prambanan

3. Malioboro
a. Sejarah Malioboro
Malioboro merupakan nama salah satu jalan di pusat Kota Yogyakarta.
Jalan Malioboro itu sendiri merupakan salah satu jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor
Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi,
Jalan Malioboro, dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan Malioboro merupakan poros Garis
Imajiner Kraton Yogyakarta.
Hingga saat ini, Malioboro terus berkembang dengan tetap
mempertahankan konsep aslinya dulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat
Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD
DIY, Pasar Induk Beringharjo, Teras Malioboro hingga Istana Presiden Gedung
Agung juga berada di kawasan ini.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan perbaikan untuk
menata Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi. Pada tahun
2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro
9
dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung
lesehan hingga saat ini masih dipertahankan untuk mempertahankan ciri khas
Malioboro. Kemudian pada tahun 2022, seluruh PKL di Jalan Malioboro
dipindahkan ke Kawasan Teras Malioboro sehingga jalan ini menjadi lebih rapi
dan nyaman untuk dilewati.
b. Letak Obyek Malioboro

Sumber: Google Maps Malioboro


Malioboro berada di lokasi yang strategis, berada di pusat pemerintahan dan
perkotaan Yogyakarta yaitu di Jl. Malioboro Sosromenduran, Gedong Tengen,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aksesibilitas menuju
Malioboro mudah, dapat di jangkau dengan berbagai moda kendaraan seperti
stasiun Tugu, bus trans Jogja, taxi dari Bandara maupun dari akses manapun.
Malioboro juga berdekatan dengan objek-objek wisata lainnya yaitu: Keraton
Yogyakarta, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Gedung Senisono, Museum
Sono Budoyo, Taman Sari, dan lainnya. Berada di pusat pemerintahan dan
perkantoran, gedung DPRD dan Kompleks Kepatihan memperkuat fungsi
pemerintahan. Malioboro sebagai kawasan perdagangan dan jasa yang
menawarkan berbagai macam atraksi wisata untuk menarik wisatawan. Jalan
Malioboro berbentuk sumbu linier yang memanjang, sepanjang kurang lebih 2 km.
Batas Jalan Malioboro dimulai dari ujung jalan dekat dengan Stasiun Tugu hingga
memasuki kawasan ini sampai dengan ujung bermuara di Keraton Yogyakarta.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
10
Kegiatan studi wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 2
Ciamis dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 di Kota Yogyakarta dengan
mengunjungi Universitas Gadjah Mada, Candi Prambanan dan Malioboro. Kunjungan
ke Universitas Gadjah Mada bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan terkait
dengan jenjang perguruan tinggi utamanya mengenai fakultas yang ada disana.
Selanjutnya, kunjungan ke Candi Prambanan bertujuan untuk melihat candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 M. Sedangkan kunjungan ke
Malioboro bertujuan untuk melihat produksi masyarakat yang sangat unik sekaligus
berbelanja buah tangan khas Yogyakarta. Berdasarkan kunjungan pada ketiga tempat
tersebut, kami memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas
terkait ketiganya.
3.2 Saran
Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan adalah bagi pelajar
khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya kegiatan study tour ini di
harapkan menjadi pembelajaran kita tentang menghargai dan mejaga serta kelestarian
kekayaan budaya di indonesia, agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus
bisa mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan
alam perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa
saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan
keseimbangan kehidupan umat manusia.

11
Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai