Chapter 1

Summary Emil Sinclair begins his narration by telling the reader that he will recount an event in his life that took place when he was ten years old. First, he pauses to tell of the two realms, two worlds of which he was aware at the timeone of darkness, and one of light, one of day and one of night. The realm of day was everything "good", straight, and Christian. The realm of night was the world of scandal and mystery, drunkenness and murder, deceit and illegal activity. The realm of light was the world of Sinclair's parents and sisters. Though living in the realm of light, he was curious about and attracted to the realm of darkness. One day Sinclair was hanging out with some of the neighborhood locals, including the large and commanding Franz Kromer. The boys were laughing it up, trying to one-up each other in talking of misdeeds they had done. Pressured by the boys' chatter, Sinclair invents an intricate story about having stolen a sack of apples from an orchard near the mill. Kromer badgers Sinclair, making him swear to God that the story is true. As the boys are dispersing, Kromer pulls Sinclair aside. Kromer tells Sinclair that he has known about the apple robbery for quite a while and, further, that the owner of the orchard has offered a reward of two marks to anyone who can tell him who stole the apples. Kromer then tells Sinclair that he needs the money and would, of course, rather just get the money from Sinclair and not turn him in. If Sinclair brings him two marks the following day, Kromer will agree not to tattle on him. Sinclair protests that he does not have such money, but Kromer will hear nothing of it. They agree to meet in the market the following day after school. Sinclair returns home a changed boy. He chastises himself for having been so influenced by Kromer and is certain that this act of deception will lead him to innumerably further misdeeds. He feels like an outsider in his own home. He ponders whether he should confess to his father, but decides against it. His father chastises him for having muddy shoes and this allows Sinclair to fulfill his need to feel punished. At the same time, this is where he first comes to see himself as better than his fatherhere he was, virtually a hardened criminal, and his father was scolding him for muddy boots! Sinclair falls ill the next day and is afforded the opportunity to stay home in the morning. Knowing he must meet Kromer at eleven, he decides to crack open a piggy bank his mother keeps for him. He discovers in it sixty-five pfennigs and decides to bring these to Kromer, reasoning that it will be better than showing up with nothing. Kromer angrily accepts the payment, telling Sinclair that he will wait for the remaining mark and thirty-five pfennigs. In the weeks that follow, Sinclair, unable to pay his debt is forced to perform humiliating tasks for Kromer. Analysis Sinclair's discussion of the two realms and of his conundrum concerning Kromer, sets the stage for the entire work. The dichotomy between good and evil reappears constantly. It plays a central role in Sinclair's struggles as an adolescent and is manifested in the forgotten god, whom Sinclair

rediscovers and seeks out, Abraxas (see Chapters 5 and 6). In introducing the struggle between the two realms at the beginning, Hesse provides a unifying frame through which the entire work can be read. Further, he is showing us that the young Sinclair's problems started when he was still a child. This is innovative, portraying a deep internal conflict not as something that comes only in later adolescence or early adulthood, but as something that can torment even a young child. In giving the background to Sinclair's day gallivanting with Kromer and other neighborhood children, Sinclair presents a dichotomy between the upstanding children with whom he attended the Latin School and those who attended the public school. He comments that he and his chums "usually looked down" at those who were less fortunate. This presents an irony, where the children who are supposed to inhabit the world of light are engaged in a morally dubious activitylooking down on the public school children simply because of their lower class status. The episode involving Sinclair's invention of the story about stealing the apples and Kromer's subsequent blackmailing of him presents both the dark and light sides of Sinclair. On the one hand, Sinclair wants to fit in with and impress a crowd that inhabits the world of darknesshe wants them to think that he has stolen. Yet, having grown up in the world of light, Sinclair is still very navehe does not realize that Kromer's threat to turn him in is empty. Sinclair did not really steal any apples, but he is too innocent to act on this fact. Religious imagery pervades this chapter. In returning home after being blackmailed by Kromer, Sinclair ponders confessing to his father. This is meant to evoke not simply Sinclair's earthly father, but also his "heavenly father," the Christian God. Further woven through this section is the image of the Prodigal son. Sinclair fancies himself a sort of Prodigal son, having gone out and done wrong. Yet, he, unlike the Prodigal son of the Christian tradition, does not return and repent his sins. In choosing not to confess, then, Sinclair is fulfilling a desire he expresses early on in the chapter"at times I didn't want the Prodigal son to repent." Like many writings of the early twentieth century, Demian shows that it has been deeply influenced by psychoanalysis. First, Sinclair presents himself as having exhibited the phenomenon known as transference. When his father chastises him for having muddy shoes, Sinclair comments that he "could secretly transfer" this beratement to the serious offense about which his father did not know. Second, Sinclair's satisfaction at feeling superior to his father is an expression of the Freudian idea that sons want to rise up against their fathersa milder form of the more celebrated Oedipus Complex. The presence of psychoanalytic features is most likely due to Hesse's own experience undergoing psychoanalysis around the same time that he was writing Demian.

Bab 1 Ringkasan Emil Sinclair dimulai narasi nya dengan mengatakan kepada para pembaca bahwa ia akan menceritakan sebuah peristiwa dalam hidupnya yang terjadi ketika ia berusia sepuluh tahun. Pertama, ia berhenti untuk menceritakan tentang dua alam, dua dunia yang ia menyadari saat itu-satu dari kegelapan, dan salah satu cahaya, salah satu hari dan satu malam. Alam hari adalah segalanya "baik", lurus, dan Kristen. Dunia malam adalah dunia skandal dan misteri, mabuk-mabukan dan pembunuhan, penipuan dan aktivitas ilegal. Alam cahaya adalah dunia orang tua Sinclair dan saudari. Meskipun hidup dalam dunia cahaya, ia penasaran tentang dan tertarik ke dunia kegelapan. Satu Sinclair hari bergaul dengan beberapa penduduk setempat lingkungan, termasuk Kromer Franz besar dan berwibawa. Anak-anak tertawa itu, mencoba satu-up satu sama lain dalam membicarakan kejahatan yang telah mereka lakukan. Ditekan oleh obrolan anak laki-laki, Sinclair menciptakan sebuah cerita yang rumit tentang telah mencuri sekarung apel dari kebun di dekat pabrik. Kromer luak Sinclair, membuatnya bersumpah kepada Allah bahwa cerita itu benar. Ketika anakanak yang menyebar, Kromer menarik Sinclair samping. Kromer memberitahu Sinclair bahwa ia telah diketahui tentang perampokan apel cukup lama dan, lebih jauh, bahwa pemilik kebun telah menawarkan hadiah sebesar dua tanda kepada siapa saja yang bisa mengatakan dia yang mencuri apel. Kromer kemudian memberitahu Sinclair bahwa ia membutuhkan uang dan akan, tentu saja, bukan hanya mendapatkan uang dari Sinclair dan tidak mengubahnya masuk Jika Sinclair membawa dia dua tanda hari berikutnya, Kromer akan setuju untuk tidak mengadukan padanya. Sinclair protes bahwa dia tidak punya uang seperti itu, tapi Kromer akan mendengar apa-apa. Mereka setuju untuk bertemu di pasar pada hari berikutnya setelah sekolah. Sinclair pulang seorang anak berubah. Ia menyesah dirinya sendiri karena

telah begitu dipengaruhi oleh Kromer dan pasti bahwa tindakan penipuan akan membawanya ke kejahatan innumerably lebih lanjut. Dia merasa seperti orang luar di rumah sendiri. Dia merenungkan apakah ia harus mengaku kepada ayahnya, tetapi memutuskan menentangnya. Ayahnya menyesah dia karena sepatu berlumpur dan ini memungkinkan Sinclair untuk memenuhi kebutuhannya untuk merasa dihukum. Pada saat yang sama, di sinilah ia pertama kali datang untuk melihat dirinya sebagai lebih baik dari ayahnya-di sinilah dia, hampir penjahat mengeras, dan ayahnya memarahi dia untuk sepatu berlumpur! Sinclair jatuh sakit pada hari berikutnya dan diberikan kesempatan untuk tinggal di rumah di pagi hari. Mengetahui ia harus memenuhi Kromer jam sebelas, ia memutuskan untuk membongkar celengan ibunya terus untuknya. Ia menemukan di dalamnya enam puluh lima pfennigs dan memutuskan untuk membawa ke Kromer, dengan alasan bahwa akan lebih baik daripada menunjukkan dengan apa-apa. Kromer marah menerima pembayaran, mengatakan Sinclair bahwa ia akan menunggu tanda yang tersisa dan tiga puluh lima pfennigs. Pada minggu-minggu berikutnya, Sinclair, tidak mampu membayar utangnya dipaksa untuk melakukan tugas memalukan bagi Kromer. Analisa Diskusi Sinclair dari dua alam dan Kromer teka-teki tentang nya, set panggung untuk seluruh pekerjaan. Dikotomi antara muncul kembali baik dan jahat terus-menerus. Hal ini memainkan peran sentral dalam perjuangan Sinclair sebagai remaja dan diwujudkan dalam dewa terlupakan, siapa Sinclair menemukan kembali dan mencari, Abraxas (lihat Bab 5 dan 6). Dalam memperkenalkan perjuangan antara dua alam di awal, Hesse menyediakan kerangka pemersatu melalui mana seluruh pekerjaan dapat dibaca. Selanjutnya, dia menunjukkan kepada kita bahwa masalah Sinclair muda dimulai ketika ia masih seorang anak. Ini adalah inovatif, menggambarkan sebuah konflik internal yang mendalam bukan sebagai sesuatu yang datang hanya pada masa remaja akhir atau dewasa awal, tetapi sebagai sesuatu yang dapat menyiksa bahkan seorang anak

kecil. Dalam memberikan latar belakang untuk hari Sinclair berkeliaran dengan Kromer dan anak-anak lingkungan lain, Sinclair menyajikan dikotomi antara anak-anak terhormat dengan siapa ia masuk sekolah Latin dan mereka yang menghadiri sekolah umum. Dia berkomentar bahwa ia dan sahabatNya "biasanya melihat ke bawah" pada mereka yang kurang beruntung. Ini menyajikan sebuah ironi, di mana anak-anak yang seharusnya menghuni dunia cahaya terlibat dalam moral yang meragukan aktivitas melihat ke bawah pada anak-anak sekolah umum hanya karena status kelas bawah mereka. Episode yang melibatkan penemuan Sinclair dari cerita tentang mencuri apel dan pemerasan berikutnya Kromer tentang dia menyajikan kedua sisi gelap dan terang Sinclair. Di satu sisi, Sinclair ingin cocok dengan dan terkesan kerumunan orang yang mendiami dunia kegelapan-dia ingin mereka berpikir bahwa ia telah mencuri. Namun, yang tumbuh di dunia cahaya, Sinclair masih sangat naif-dia tidak menyadari bahwa ancaman Kromer untuk menyerahkan dirinya kosong. Sinclair tidak benar-benar mencuri apel, tetapi ia terlalu polos untuk bertindak atas fakta ini. Citra agama melingkupi bab ini. Dalam kembali ke rumah setelah diperas oleh Kromer, Sinclair merenungkan mengaku ayahnya. Ini dimaksudkan untuk membangkitkan tidak hanya ayah duniawi Sinclair, tetapi juga "ayah surgawi," nya Tuhan Kristen. Selanjutnya terjalin melalui bagian ini adalah gambar dari anak Hilang. Sinclair menganggap dirinya semacam anak Hilang, telah pergi keluar dan melakukan kesalahan. Namun, ia, tidak seperti anak Hilang dari tradisi Kristen, tidak kembali dan bertobat dosadosanya.Dalam memilih untuk tidak mengaku, maka, Sinclair adalah memenuhi keinginan ia menyatakan pada awal bab-"pada waktu saya tidak ingin anak Hilang untuk bertobat." Seperti banyak tulisan awal abad kedua puluh, Demian menunjukkan bahwa telah sangat dipengaruhi oleh psikoanalisis. Pertama, Sinclair menyajikan dirinya sebagai telah dipamerkan fenomena yang dikenal

sebagai transferensi. Ketika ayahnya menyesah dia karena sepatu berlumpur, komentar Sinclair bahwa ia "diam-diam bisa transfer" beratement ini untuk pelanggaran serius yang ayahnya tidak tahu. Kedua, kepuasan Sinclair pada perasaan superior atas ayahnya adalah ekspresi dari ide Freud bahwa anak ingin bangkit melawan mereka ayah-bentuk lebih ringan dari Kompleks Oedipus lebih terkenal. Kehadiran fitur psikoanalitik kemungkinan besar karena pengalaman sendiri Hesse menjalani psikoanalisis sekitar waktu yang sama bahwa dia menulis Demian.

cerita dimulai dengan prolog dari Emil Sinclair, tokoh utama dari cerita tersebut, tentang cerita yang dimulai saat dia berusia 10 tahun. dia membagi dunia menjadi 2 macam dunia, yaitu: "cahaya" dan "kegelapan". Dunia cahaya digambar sebagai kebaikan, lurus dan kristen, sedangkan kegelapan adalah dunia skandal dan misteri,mabuk dan pembunuhan, deceit dan kegiatan ilegal. dunia cahaya adalah dunia dimana Sinclair dan orang tuanya tinggal meski tak membuatnya untuk berhenti tertarik pada dunia kegelapan.

suatu hari Sinclair bergaul dengan tetangganya, salah satunya bernama Kromer, mereka tertawa satu sama lain menceritakan kejahatan yang pernah mereka lakukan sebelumnya dengan bangganya. Sinclair sebagaimana seperti anak pada usia merasa bahwa dia harus seperti mereka agar bisa diterima di kelompok mereka. sinclair pun mengarang sebuah cerita yang rumit bahwa ia pernah mencuri sekarung apel di perkebunan dekat pabrik yang tanpa dia sadari akan membuatnya kesusahan pada akhirnya. sinclair pun akhirnya pulang, ia menyesal telah berbohong yang menyebabkan dirinya di manfaatkan oleh Kromer dan berniat untuk mengadukan hal tersebut ke ayahnya. tapi hal itu batal dilakukannya dan memilih untuk diam setelah mengetahui ayahnya lebih peduli lantainya yang terkena lumpur daripada anaknya sendiri. Sinclair jatuh sakit di hari berikutnya tapi demi memenuhi janji atau lebih tepatnya ancaman dari kromer ia pun menguatkan diri untuk pergi menemui Kromer dan memberikannya uang seperti yang dijanjikan sebelumnya. Kromer marah karena sinclair hanya memberinya 65 pfenning saja tapi ia menerima uang tersebut dan menungggu sisanya dalam minggu ini. namun pada minggu berikutnya Sinclair tak dapat membayar uang untuk Kromer sehingga dia harus mau disuruh untuk melakukan perbuatan yang cukup memalukan

the story begins with a prologue of Emil Sinclair, the lead character of the story, about a story that began when he was 10 years old. He divides the world into two kinds of the world, namely: "light" and "darkness". World of light is drawn as a good, straight andChristian, while darkness is a world of scandal and mystery, drunkenness and murder,Deceit and illegal activities. light of the world is a world in which Sinclair and his parentslive despite not making it to stop the world interested in the dark. Sinclair one day hanging out with his neighbors, one of them named Kromer, they laughwith each other to tell the evil they have done previously with pride. Sinclair as like a child at the age of feeling that he should like them to be accepted

in their group. sinclairalso concocted a complicated story that he once stole a bag of apples in the plantationnear the factory without him knowing it would make trouble in the end. Kromer managed to make Sinclair swore that all he did was the truth and not lie in front of his friends, which without him knowing it has been trapped in the evil intentionsKromer. after her friend left, Kromer Sinclair pulled the arm and said that he had longheard of the apple thief and that the farmer offers great gifts for siapun who can catchthe thief. Kromer said that he needed the money and intend to sue Sinclair act unless he gets money from Sinclair. Sinclair must give Kromer 2 Marks each day if you do notwant it reported to the farmer, but he protested and said that he did not have that much money. Kromer did not heed it and told Sinclair to see every home from school. sinclair finally came home, he regretted having lied that caused him to be utilized byKromer and intend to tell it to his father. but it was canceled did and chose to remain silent after learning her father is more concerned about the exposed mud floor than his own son. Sinclair became ill the next day but for the sake of fulfilling a promise or a threat ratherthan Kromer she steeled herself to go see Kromer and give the money as promisedearlier. Kromer angry because 65 sinclair pfenning just give it but he accepted the money and the rest menungggu this week. but in the next week ta Sinclair sinclair finally came home, he regretted having lied that caused him to be utilized byKromer and intend to tell it to his father. but it was canceled did and chose to remain silent after learning her father is more concerned about the exposed mud floor than his own son. Sinclair became ill the next day but for the sake of fulfilling a promise or a threat ratherthan Kromer she steeled herself to go see Kromer and give the money as promisedearlier. Kromer angry because 65 sinclair pfenning just give it but he accepted the money and the rest menungggu this week. Sinclair in the

next week but can not pay money toKromer told that he must be willing to do anything which is quite embarrassing